Senin, 24 Oktober 2011

mid DUAR !!

Disaat matahari masih lelap tertidur di peraduannya, waktu bulan masih terjaga di langit hitam, ketika ayam masih enggan berkokok, dan ketika itu sesosok perempuanlah yang justru terbangun dari tidurnya yang lelap. Hal yang dilakukannya tak lain dan tak bukan setelah bangun ialah membangunkan kami semua. Tepat pukul 03:45 setelah beranjak dari tempat tidurnya yang hanya beralaskan selimut merah tebal, ia langsung membunyikan alarm kebakaran untuk membangunkan semua penghuni asrama termasuk aku. Sudah kebal dan terbiasa  dengan suara alarm tersebut ditambah dengan rasa ngantuk yang luar biasa membuatku tuli seakan tidak mendengarnya. Belum cukup puas dengan alarmnya ia datangi setiap kamar sampai penghuninya benar-benar bangun. Dibawanya kuas cat dan dipukul-pukulkan gagang kuas cat tersebut di setiap pintu kamar yang masih tertutup rapat, semakin lama semakin kuat pukulannya dan ia tak kan menghentikannya sampai pintu kamar terbuka lebar dan semua penghuninya bangun. Hal ini menjadi lebih riuh dengan suara teriakan mautnya yang seakan membuat asrama terguncang. Dan sialnya hari ini kamarku terkena gedoran dahsyatnya ditambah dengan celoteh andalannya yang langsung membuatku spontan terduduk dari tidur lelapku. Kaget pasti, apalagi emosi jadi kepancing dengan semua keributan yang dibuatnya. Hilang semua kantuk dan bedmood pastinya.
Pukul 07.00 tepat setelah apel pagi aku pergi ke sekolah untuk melaksanakan upacara bendera setiap senin pagi. Bayangin deh betapa bosannya udah di asrama ngejalanin apel empat kali ditambah upacara  setiap senin untung kalo disekolah ga ada apel sebelum masuk dan pulang. Upacara bendera berlangsung selama 30 menit, setelah upacara selesai semua siswa berhamburan dengan tujuannya masing-masing. Dan finally warjok dan warkitlah target utama hampir seluruh siswa selain tokem, kor-plus, ruang kelas dan toilet.
Tapi hari ini aku langsung menuju ruang 6 karena sebentar lagi Pak Supangat  pasti masuk kelas untuk melaksanakan ulangan mid semester fisika. Dan ternyata dugaanku gak salah. Baru belajar sebentar, bell masuk pun berbunyi dan hanya dalam hitungan detik Beliau langsung masuk. Suasana langsung menegang, apalagi setelah melaksanakan ulangannya. Hampir semua muka para siswanya termasuk aku terlihat sangat lesu dan lelah. Ya memang santapan pagi yang mengenyangkan
Belum selesai dengan urusan mid fisika, setelah istirahat 15 menit langsung disuguhi pelajaran yang tak kalah ribet bin jelimetnya dengan fisika, hanya bedanya pelajaran ini tidak menggunakan hitungan atau angka namun lebih terfokus pada penulisan, tata bahasa dan sastra. Apalagi namanya kalau bukan pelajaran Bahasa Indonesia Terpadu. Dan fakatanya adalah hari ini kami akan melaksanakan ulangan mid semester juga. Untungnya aku sempat membaca materi presentasi yang di kasih Pak Fadil. Memang gak semua aku baca namun setidaknya aku punya modal untuk mengerjakan ulangan nanti. Bel masuk pun berbunyi dan ini berartti perang akan segera dimulai. Tanpa basa basi Pak Fadil langsung membagikan soal ulangan satu persatu dan memberikan perintah untuk mengerjakannya. Berbeda dengan suasana tadi sewaktu ulangan mid fisika, ulangan mid bahasa Indonesia lebih santai. Memang hanya 30 soal pilihan ganda tanpa hitung-hitungan yang panjang dan ruet tapi untuk mengerjakannya aku membutuhkan waktu yang sama seperti ulangan fisika tadi pagi. Justru karena gak ada hitung-hitungannya jadi soal yang sudah benar-benar gak bisa dikerjakan harus ku isi dengan metode hitung kancing, silang bebas bahkan dengan perasaan. Metode ini sering kugunakan jika aku sudah mulai bosan karena tidak tahu harus menjawab apa. Apalagi kebanyakan dari soalnya mengecoh dan menjebak. Kejelian, kecermatan dan kesabaran memang sangat penting dalam palajaran ini.
Setelah selesai mengerjakan, aku mengumpulkannya kepada Pak Fadil. Semua ulangan yang sudah dikumpulkan langsung di periksa di tempat itu juga. Dag…dig…dug….DUARRR…….. waktu lihat nilaiku rasanya terharu bukan karena  nilaiku yang tuntas KKM namun sebaliknya. Miris, hanya tinggal 1 soal benar lagi aku akan mendapatkan nilai standar. Lelah, pasrah dan menyesal pastinya. Lelah karena melaksanakan dua ulangan dalam sehari yang benar-benar membuat otak ini jenuh dan penat. Pasrah karena pasti aku akan mendapat tugas remidi dari Pak Fadil. Dan pastinya ada penyesalanan mendalam karena aku tidak mempersiapkan ulangan bahasa Indonesia dengan matang dan juga aku kurang teliti dan cermat. Tapi nasi sudah menjadi bubur, sekarang saatnya aku untuk berusaha lebih giat belajar dan gak meremehkan pelajaran apapun. Aku juga harus pintar-pintar mengatur waktu terutama dalam belajar, apalagi minggu ini pasti akan sangat banyak ulangan. Hampir semua guru mengadakan mid semester dan imbasnya kami harus ulangan mid-semester hampir setiap hari bahkan dalam sehari bisa saja kami ulangan mid semester di semua jam belajar. Aku juga harus lebih mempersiapkan segala sesuatu dengan matang dan jangan pernah lupa untuk selalu berdoa dan bersyukur kepada ALLAH SWT.
Setelah keluar dari ruang bahasa Indonesia, aku melangkah lesu menuju ruang bahasa inggris.  Bel masuk pun berbunyi. Sudah terlewat hampir 45 menit, Mr. Bangun belum menunjukan batang hidungnya dan ini berarti jam pelajaran kosong. Dan sudah menjadi kebiasaan jika ada jam kosong warjoklah tempat berlabuh semua kekosongan jam belajar. Apalagi setelah melaksanakan ulangan memang warjok tempat yang pas untuk melepas lelah,dan kesal. Memang Tuhan maha adil, di setiap kesulitan yang diberikanNya pasti ada kemudahan yang terselip. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar